Kampus Ursulin Surabaya, Sanmaris - Rabu, 7 Mei 2025 SMP Santa Maria berkesempatan untuk menghadiri acara Munas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) "Youth City Changers" 2025. Tema kegiatan ini adalah " Terpanggil Untuk Negeri". Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta bertukar gagasan untuk pembangunan kota di Indonesia yang lebih maju dan mempengaruhi Indonesia Emas 2045. Acara ini diadakan di balai pemuda yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kota dan dari organisasi-organisasi yang ada di Surabaya seperti FAS, Orpes, Cak dan Ning, serta Paskibraka. Acara ini dibuka dengan penampilan tari-tarian yang disajikan oleh siswa-siswi sekolah dasar. Tidak kalah serunya, acara ini dimerihkan juga oleh big band SMADA yang membawa suasana menjadi asik dan seru.
Kegiatan Youth City Changers ini menghadirkan 4 narasumber utama yang sangat menginspirasi dan memiliki peran penting dalam mengubah kota yang ada di Indonesia. Empat narasumber tersebut adalah Bima Arya Sugiarto Wakil Menteri Dalam Negeri yang pernah menjadi wali kota Bogor. Beliau memberikan banyak sekali nasihat kepada anak muda. Eri Cahyadi Wali kota Surabaya. Ika Puspitasari Wali kota Mojokerto, dan Illiza Sa'aduddin Djamal Walikota Banda Aceh. Youth City Changers bertujuan menanamkan bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimipin, sehingga sangat sesuai dua wali kota perempuan ini menjadi narasumber.
Beberapa pernyataan yang menarik untuk diketahui bersama "Hidup hanya sekali. Hidup harus memberi arti. Kita tidak pernah tau apa yang membuat kita berada di titik ini. Tiem Flies" kata Dr. Arya Bima. "Semua tidak ada yang perlu disesali, Hidup adalah momentum, " kata Eri Cahyadi. "Jika ada yang kurang maka perbaiki, jika sudah ada yang baik maka jadilah yang lebih baik, " kata Illiza Sa'aduddin Djamal Wali kota Banda Aceh. Beliau menekankan bahwa sebagai pemuda kita harus bisa mengontrol diri kita, Beliau sampaikan masa kita harus berhasil. Dengan demikian akan membuat kita semakin semangat untuk melangkah maju ke depan walaupun banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi. "Setiap hal yang kita alami akan menjadi pengalaman dan hal yang berharga untuk masa yang akan datang, " kata Hj. Ika Puspitasari, S.E.
Dr. Arya Bima menambahkan penjelasannya bahwa hal hal kecil disekitar kita yang kita lakukan sehari hari akan menjadi dampak yang besar. Hidup harus seimbang, banyak orang yang sampai sekarang tidak jadi apa apa karena hidup nya kurang seimbang. Permasalahan di kota Surabaya adalah kurang lebih 25% penduduk Surabaya berusia 16-30 tahun. Perlu keterlibatan anak muda dalam membangun kota sangatlah besar, mulai dari forum belajar anak muda, partisipasi anak muda dalam masa depan kota, serta kontribusi anak muda untuk kota yang lebih layak huni. Dalam hidup, kita memiliki keunggulan masing-masing. Masa muda merupakan masa yang akan menentukan kita kedepannya, jika ingin bangsa maju maka para generasi muda harus memiliki jiwa yang maju. Kegiatan hari ini sangat bermakna dan bermanfaat bagi para generasi muda, terlebih kami berdua yang mewakili sekolah. Keterlibatan pemuda supaya berkontribusi terhadap pembangunan di Indonesia menjadi negara yang lebih maju.
Penulis : Agnes Nathania 9A dan Brigitta Alea 8A