Kampus Ursulin Surabaya- Sabtu, 16 November 2024, (16/11/2024), bertempat di kelas VII C SMP Santa Maria diselenggarakan sosialiasi dan diseminasi hasil Musyawarah Nasional (Munas) Pendidikan Ursulin pada 6-9 November di Bandung oleh Martha Sawitri Handayani, S.Pd. dan Martinus Ekonugroho, M.Pd., perwakilan peserta Munas dari unit SMP Santa Maria, kepada seluruh tenaga pendidik, kependidikan, dan penunjang.
“Berawal dari membangun paradigma pendidikan Ursulin yaitu Bridging Tradition and Innovation, diharapkan sekolah-sekolah Ursulin menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi. Kebutuhan pendidikan dewasa ini tentunya sangat kompleks. Kita semua tahu bahwa tuntutan setiap profesi tidak luput dari perkembangan teknologi. Pengembangan teknologi terlebih dari munculnya teknologi Artificial Intelegence (AI) menjadi pedang bermata dua yang memiliki sisi positif dan negatif,” ungkap Martinus menjelaskan paparan sosialisasi mengenai peranan teknologi dalam pendidikan Ursulin.
Dalam pemaparan berikutnya disampaikan pula oleh Martinus bahwa sejatinya AI memiliki banyak nilai-nilai positif yaitu tingkat efisiensi dan fleksibilitas serta dapat mengantar sebuah proses yang tidak orisinil, sehingga hendaknya seluruh elemen pendidikan di Ursulin dapat menghadirkan pendidikan yang inovatif dalam menyikapi perkembangan penggunaan teknologi.
“Teknologi menghadirkan ruang siber yang maya dan meniadakan ruang sisik sehingga tantangan hari ini adalah bagaimana pendidikan di Ursulin dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan kedua ruang tersebut,” imbuh Martinus mengakhiri sesinya.
“Sebuah jembatan yang kokoh tentunya dibangun atas pondasi yang kuat pula sehingga dengan visi-misi SMP Santa Maria yang khas akan menjadi batu pondasi jika, dihayati oleh seluruh civitas akademika Kampus Santa Maria Surabaya. Harapan dengan adanya Munas ini, seluruh elemen pendidikan dapat bergerak bersama seturut St Angela yang tak henti bergerak dan berinovasi” papar Martha dalam paparan mengenai makna hakikat tema Munasdik Ursulin 2024.
“Akhirnya pondasi itulah yang menjadi tawaran baik dan menarik dalam kebutuhan tantangan pendidikan saat ini. Atas tentangan dalam dunia pendidikan ini, ketekunan merupakan salah satu kuncinya. Seturut nasihat St. Angela Prakata Regula St Angela no 11 “Tidaklah cukup untuk memulai, bila tanpa ketahanan. Inilah sebabnya Kebenaran berkata: ‘Qui perseverit usque in finem, hic salvus erit’: dia yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan,” pungkas Martha mengakhiri keseluruhan rangkaian sosialiasi.
(Penulis: Pandya, Pengampu Fisika)