Perjusa kelas 7 kali ini berbeda dengan kegiatan perjusa sebelumnya. Kali ini kami memulai kegiatan perjusa setelah pulang sekolah karena kelas 7 ada persiapan untuk misa, sedangkan sebelumnya dari jam Pramuka. Kegiatan dimulai dengan memindahkan barang-barang yang mereka bawa ke base camp masing-masing lalu dilanjutkan dengan upacara pembukaan.

Setelah itu mereka berganti baju untuk bermain fun games dan literasi di lantai 4. Jujur saja, di kelas 7 ini terasa lebih asik karena sangat interaktif dan adik adik kelas 7 juga sangat antusias. Mereka benar benar memperhatikan saat literasi PBB, Semaphore, dan juga Pionering. Bahkan gerakan ‘Jalan di Tempat’ mereka paling kompak diantara 2 angkatan lainnya. Sesudah itu mereka diberi waktu untuk mandi dan makan, semuanya benar benar dilakukan dengan tertib sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Dewan Penggalang maupun Kakak Pembina. Dilanjutkan dengan kegiatan yang sangat mereka tunggu-tunggu yaitu Upacara Api Unggun dan para peserta akan menampilkan tampilan yang sudah mereka siapkan dari beberapa minggu sebelumnya. 

Kegiatan terasa begitu menyenangkan, semua saling menghargai tampilan yang sudah dibuat oleh masing-masing satuan kelas dan ditemani oleh hangatnya api unggun. Tidak terasa sudah malam dan melelahkan, kegiatan hari pertama ditutup dengan ibadat malam dan meminum susu dan teh hangat yang sudah disiapkan.

Pada hari kedua ini para peserta bangun pukul 05.00 dan bersiap untuk ibadat pagi yang dipimpin dari central. Setelah ibadat pagi dilakukan para peserta diperbolehkan untuk bersiap sebelum briefing pagi. Pada pukul 05.30 briefing pagi pun dimulai, para peserta diarahkan untuk mempersiapkan peralatan memasak bagi yang bertugas memasak dan peserta yang tidak bertugas memasak harus mengikuti senam. Pada pukul 05.30 itu juga seluruh kegiatan dimulai, yang betugas memasak mulai mempersiapkan peralatan dan bahan memasak mereka, serta yang senam pun sudah dimulai. Setelah kegiatan senam selesai, para peserta yang tidak berkegiatan memasak diperbolehkan untuk membereskan barang-barang mereka di kelas yang telah mereka tempati untuk istirahat semalam. 

Sesudah makanan untuk sarapan selesai, para peserta menyantap serta menikmati makanan yang telah mereka buat. Pukul 07.00 pagi, kegiatan bersih diri pun dilakukan satu persatu serta secara bergantian para peserta melakukan kegiatan bersih diri. Setelah bersih diri selesai, pada pukul 08.00 dimulailah lomba, lomba pertama yang diadakan adalah lomba PBB. Tetapi sebelum lomba tersebut dimulai tentu para anggota DP membacakan teknis untuk lomba yang akan mereka lakukan. Lomba pertama pun dimulai, para peserta pun menunjukan hasil yang terbaik. Pada pukul 08.30 lomba kedua pun dimulai yaitu lomba Semaphore dan pada pukul 09.00 dilaksanakan lomba terakhir yaitu lomba Pionering. Semua lomba sudah terlaksana, tentulah para peserta lelah dan membutuhkan energi tambahan energi sebelum upacara penutup, para peserta menikmati donat sebagai snack yang akan mereka santap. Setelah snack telah mereka santap dan para peserta pun sudah selesai membereskan ruang kelas, para peserta pun kembali berkumpul di pendopo untuk melaksanakan upacara penutup. 

Upacara penutup pun berjalan dengan baik tetapi sampailah pada pembacaan pramuka teraktif. Tetapi, kak Kristo yang merupakan pratama Dewan Penggalang tiba-tiba menyadari bahwa ada 1 anggota Dewan Penggalang yang ternyata tidak mengikuti upacara penutupan. Namanya kak Galang, akhirnya semua anggota Dewan Penggalang mencari kak Galang di setiap sudut sekolah. Dan ternyata kak Davino menemukan Galang yang sedang tertidur di kelas. Kak Kristo yang mengetahui hal itu pun tidak dapat menahan amarahnya, kak Galang benar-benar dimarahi bahkan didepan peserta. Setelah dilerai oleh beberapa kakak pembina, bahkan Kak Martha sebagai Kamabigus, akhirnya kak Kristo menjelaskan bahwa itu merupakan prank untuk memperingati hari guru. Setelah acara hari guru berakhir para peserta diperbolehkan untuk pulang dan begitulah akhir cerita dari perjusa kelas 7.(fbdp09)

Video :