Surabaya, Kampus Ursulin—Sanmaris, Jumat (15/8/2025) Diawali tarian dan perarakan mengantar Patung Bunda Maria untuk diletakkan di altar dengan suara gamelan yang selaras dan syahdu mengiringi lagu “Jiwaku Muliakan Tuhan”. Lalu setelah itu, dilanjutkan dengan lagu pembukaan “Sewaka Bakti” yang semakin menambah suasana pagi yang khusyuk dalam perayaan ekaristi untuk merayakan Santa Perawan Maria diangkat ke surga, santa pelindung sekolah, pembukaan tahun ajaran baru 2025/2026, dan ucapan syukur dan pemberkatan atas selesainya pembangunan gedung Piazza Santa Angela, kantor cabang yayasan dan biara kecil di Kampus Santa Maria Sidoarjo.
Perayaan Ekaristi yang diselenggarakan di Piazza Santa Angela, Kampus Santa Maria Sidoarjo, dipimpin selebran utama: RD Paulus Febrianto dengan konselebran: RD Cornelius Triwidya Thahja Utama dan RD Franciscus Yohanes Andry H.T., dengan umat para Suster Ursulin Biara Raya Darmo Surabaya, Biara Pacet Mojokerto, Biara Cor Jesu Malang, kepala satuan pendidikan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan tenaga penunjang se-Yayasan Paratha Bhakti Surabaya serta para tamu undangan.
“Kalau merenungkan perayaan hari ini dengan judul Bunda Maria diangkat ke surga, kadangkala orang bisa langsung tergesa-gesa bilang enak ya Bunda Maria, enak karena dikandung tanpa noda, bebas dari dosa, bahkan Tuhan menghindarkan dia dari berbuat dosa, dia naik ke surga, nasib saya tidak jelas, Bunda Maria enak, sudah di surga dan dipuja-puji lagi dengan doa rosario, litani, dan sebagainya,” ungkap RD Paulus Febrianto, mengawali homilinya, untuk merenungkan Injil Lukas 1: 39-56.
“Terbukti bahwa Bunda Maria berjuang sekuat hati dan tidak mudah untuk mendapatkan itu semua karena selama 33 tahun Bunda Maria mengolah pergulatan batin untuk memahami dan menerima kehendak Tuhan dalam perjalanan hidupnya bersama dengan Santo Yosep dan putranya, Yesus, sampai dengan penyaliban putranya sendiri yang dialami dan disaksikan langsung. Bunda Maria tetap berpegang teguh dengan perkataannya, aku ini hamba Tuhan, terjadilah menurut kehendak-Mu. Bahkan Elisabet dalam Injil Lukas mengungkapkan kepada Bunda Maria bahwa sungguh berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang telah dikatakan kepadanya, akan terlaksana,” lanjut RD Paulus Febrianto.
“Dalam Vita Consecrata, dokumen tentang mereka yang ditahbiskan dalam hidup bakti, Santo Yohanes Paulus II, melemparkan pertanyaan apakah kalau tidak ada orang-orang yang berkaul, tidak ada orang-orang yang ditahbiskan, tidak ada para religius, apakah sekolah, rumah sakit, panti sosial dan semua hal pelayanan itu tetap berjalan? Jawabannya tetap jalan, sehingga jangan bilang bila tidak ada suster, frater, bruder, dan romo, sekolah tidak akan tutup, tetap jalan, rumah sakit tetap berdiri, pelayanan sosial mungkin jalan. Namun, apa yang akan membedakan kalau tidak ada para tertahbis, yaitu tidak ada kesaksian hidup Kristus di dunia ini dan roh itu akan hilang,” pungkas RD Paulus Febrianto dalam homilinya.
Sebelum misa selesai, dilakukan pemberkatan benda-benda rohani, Piazza Santa Angela, kantor cabang yayasan dan biara kecil di Kampus Santa Maria Sidoarjo lalu setelah pemberkatan selesai secara simbolik RD Paulus Febrianto menyerahkan salib kepada Sr. Cecile Marijanti, OSU, Pimpinan Komunitas Ursulin Raya Darmo Surabaya. Di akhir misa, sebelum penerimaan berkat Tuhan, RD Paulus Febrianto, menyampaikan pula ucapan proficiat dari Bapa Uskup Surabaya atas pemberkatan gedung-gedung yang ada dan beliau berpesan pula semoga semangat kerendahan hati Bunda Maria menjadi semangat dan spiritualitas yang selalu menjiwainya.
Setelah perayaan ekaristi selesai, dilanjutkan dengan acara serah terima kunci dari pihak pelaksana pembangunan Piazza Santa Angela, kantor cabang yayasan dan biara kecil di Kampus Santa Maria Sidoarjo kepada Sr. Cecile Marijanti, OSU dan Sr. Noorwindhi Kartika Dewi, OSU. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan oleh Sr. Noorwindhi Kartika Dewi, OSU, selaku Ketua II Yayasan Paratha Bhakti. Seluruh rangkaian acara ini diakhiri dengan potong tumpeng dan ramah tamah.
(Penulis: Ignatius Suhari, Humas SMP Santa Maria Surabaya)