News &
Updates

News Image

Share

Menghidupi Spiritualitas Santa Angela untuk Menghadapi Era Digital Society
26 Januari 2024

Kampus Ursulin Surabaya — Kamis (25/1/2024) Era Digital Society menyebabkan masyarakat dan elemen di dalamnya terhubung melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi sehingga terjadi perubahan pola interaksi merupakan gambaran keadaan masyarakat dewasa ini. Bertolak dari kenyataan tersebut, bertempat di aula lantai IV, diselenggarakan parenting untuk orang tua siswa/siswi kelas VII bersama putra/putrinya. “Menghidupi Spiritualitas Santa Angela untuk Menghadapi Era Digital Society” merupakan tema parenting yang dipilih untuk mengenalkan teladan Santa Angela Merici dalam mendidik dan membimbing anak-anak di era digital saat ini yang memiliki kecenderungan  bertentangan dengan nilai-nilai teladan Santa Angela khususnya berkaitan dengan warisan ketiga Santa Angela artikel 1-3, “Usahakanlah membimbing mereka dengan kasih sayang dan kehalusan serta kebaikan.” 

Mengawali parenting Kepala SMP Santa Maria, Martha Sawitri Handayani, S.Pd., menyapa dan mengajak para orang tua siswa/siswi seluruhnya untuk saling memberi salam dan senyum satu di antara yang lain termasuk putra/putrinya sebagai sapaan dan tanda sukacita dan kekeluargaan. Melalui penyampaian video inspiratif mengenai kisah anak kecil yang mandiri dan kehidupan burung elang yang ditayangkan, para orang tua dan siswa diajak untuk selalu dapat berkomunikasi dengan penuh keterbukaan dan saling menerima dan mengerti satu sama lain.

“Dibutuhkan proses perubahan dari waktu ke waktu untuk menjadi lebih baik dan seringkali terjadi hal yang tidak menyenangkan yang terjadi di dalamnya pada proses perkembangan pribadi seseorang, seperti yang dialami oleh burung elang untuk tetap bertahan hidup. Dunia pendidikan pun mengalami perubahan paradigma dari waktu ke waktu, yang sekarang ini ditekankan bahwa pendidikan dan pembelajaran yang baik harus melalui proses melihat, mengalami, menelaah, melakukan, dan merefleksikan serta terjadi kolaborasi antara pikiran, hati, dan kehendak,” ungkap Martha mengakhiri pengantarnya.

“Bapak/Ibu yang terkasih adakah yang lulusan atau alumni Sekolah Santa Maria Surabaya?” tanya Sr. Kristofora Bhoko, OSU, membuka parenting sesi ke-1 dengan tema utamanya “Menghidupi Spiritualitas Santa Angela untuk menghadapi Era Digital Society”. Pertanyaan yang diajukan menjadi awal pemaparan materi pengenalan sosok tokoh Angela Merici, sebagai santa yang penuh dengan cinta kasih dan pemberi inspirasi bahwa pendidikan yang pertama dan utama dimulai dari keluarga. 

“Santa Angela Merici mendirikan Kompani Santa Ursula pada tanggal 25 November 1535” ungkap Sr. Kristo, melanjutkan penjelasan kisah hidup Santa Angela Merici yang kemudian disambung dengan penayangan video masa kecil Santa Angela hingga diangkat menjadi Santa berikut dengan nilai-nilai spiritualitasnya yang sampai saat ini tetap relevan dengan situasi perkembangan zaman, di era digitalisasi saat ini. Setelah selesai penyampaian materi spiritualitas Santa Angela, diberikan pertanyaan refleksi mengenai apa yang dibanggakan dari orang tua dan apa yang dibanggakan dari seorang anak untuk saling disharingkan bersama antara orang tua dengan putra/putrinya yang duduk di sebelahnya. Di penghujung sesi ini, Sr. Kristo memberikan pertanyaan refleksi berkaitan dengan tantangan di era digital society untuk para orang tua siswa dan putra/putrinya, yang salah satunya pertanyaannya tentang bagaimana usaha yang sudah dilakukan dalam menghadapi sikap menyalahgunakan fungsi gadget.

Selepas jeda rehat sejenak, Dita Amalia, S.Sos., M.Psi, Plato Foundation mitra UNICEF, narasumber parenting sesi ke-2 menyampaikan materi tentang “Pencegahan dan Penanganan Awal Kekerasan dan Ekploitasi Seksual pada Anak di Ranah Daring (OCSEA)” yang merupakan tantangan yang ada dan terjadi di era digital society.

“Memahami strategi pendampingan anak dalam penggunaan internet dan media sosial yang aman dan sehat merupakan jawaban atas OCSEA,” ungkap Dita mengawali pemaparannya. Dalam penjelasan selanjutnya disampaikan mengenai fakta-fakta jumlah remaja yang pernah terpapar informasi yang salah, konten pornografi, dan jumlah remaja yang mengalami cyberbullying, OCSEA. Untuk lebih memahami tentang OCSEA (Online Child Sexual Exploitation and Abuse), Dita Amalia, memaparkan pula tentang generasi Z, remaja sebagai digital native, definisi media sosial dan potensi manfaat serta risikonya, situasi anak di era digital, jenis-jenis OCSEA, dan pentingnya pendampingan orang tua di era digital serta cara atau solusi ketika menghadapi anak yang terpapar konten pornografi. 

“Pengasuhan terbaik di era digital adalah keteladanan melalui perilaku orang tua di dunia nyata dan maya,” pungkas Dita, mengakhiri materinya sambil mengajak para orang tua siswa bersama putra/putrinya dengan dipandu oleh 2 Brand Ambassador Unicef sekaligus sebagai pembawa acara parenting, Rebecca Stracia dan Agnes Nathania,  mengucapkan jargon “SMP Santa Maria Surabaya Siap Jaga Bareng, Lawan, OCSEA, Orang Tua Hebat, Anak Luar Biasa”

Peneguhan dan doa penutup merupakan penghujung rangkaian acara parenting yang ditandai dengan ungkapan reflektif dari Sr. Kristofora Bhoko, OSU sebelum memimpin doa penutup, bahwa kita hendaknya senantiasa meneladani dan menghidupi spiritualitas Santa Angela Merici dalam mendampingi, membimbing, dan mendidik putra/putri yang dipercayakan kepada kita dengan penuh cinta kasih dan keluarga merupakan hal yang pertama dan utama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan pada situasi perkembangan zaman apa pun seperti yang telah diteladankan Santa Angela Merici sendiri semasa hidupnya. Salam Serviam, Soli Deo Gloria (hra)