Surabaya, Kampus Ursulin – Sanmaris. Selasa, 9 Desember 2025 sampai Kamis, 11 Desember 2025, seluruh siswa/siswi SMP Santa Maria Surabaya mengikuti kegiatan pengembangan diri setelah mengikuti Sumatif Akhir Semester (SAS) selama 4 hari di minggu sebelumnya. Setelah menyelesaikan SAS, sekolah memberi kesempatan bagi seluruh siswa/siswi untuk kembali menyegarkan pikiran sambil tetap mengembangkan diri sembari menunggu hasil SAS saat pembagian rapor. Kegiatan pengembangan diri diselenggarakan oleh pihak sekolah dengan koordinasi dari OSIS dengan pemilihan Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS, komunitas Konselor Sebaya dengan kegiatan seminar dan komunitas Duta Lingkungan dengan kegiatan Pachamama. Lewat kegiatan Pachamama, seluruh siswa/siswi SMP Santa Maria Surabaya diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran ekologis untuk menjaga bumi.

Selasa, 9 Desember 2025, kegiatan Pachamama diikuti oleh siswa/siswi kelas 9. Dimulai dengan presentasi mendalam untuk mengulang materi Pachamama yang pernah diterima saat masih kelas 7 dan 8. Meski mengulang materi yang sama, materi yang mendalam membuat siswa/siswi masih tertarik dengan materi yang diberikan oleh perwakilan DuLink, dengan tiap kelas diisi oleh 3 anggota DuLink. Materi presentasi dibuka dengan penyadaran akan pentingnya menjaga bumi yang diciptakan suci, namun telah tercemar karena aktivitas manusia. Bumi yang suci adalah harapan yang bisa diwujudkan dengan partisipasi seluruh anggota masyarakat tanpa membeda - bedakan, lewat aksi nyata dan perubahan sederhana yang berdampak besar apabila dilakukan secara kolektif. Kegiatan dilakukan dengan aksi nyata, setiap kelas dibagi menjadi 3 kelompok yang memiliki tugas masing - masing untuk membuat podcast ekologis, eco village di Minecraft, dan infografis, bertujuan menumbuhkan kesadaran ekologis dan partisipasi siswa/siswi sejak SMP. Banyak siswa/siswi kelas 9 mengaku antusias dalam mengikuti kegiatan Pachamama, karena dalamnya materi yang diberikan dan aksi nyata yang diminta mengikutsertakan peran teknologi dalam proses pengerjaannya. Kegiatan diakhiri dengan refleksi lewat google form yang dikirim oleh panitia.

Rabu, 10 Desember 2025, siswa/siswi kelas 8 mengikuti kegiatan Pachamama, setelah mengikuti pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS di hari sebelumnya. Kegiatan Pachamama diawali dengan penegasan kembali soal Pachamama untuk mengingatkan kembali tentang materi Pachamama yang pernah diterima saat masih kelas 7. Dengan begitu siswa/siswi kelas 8 bisa mengingat dan menyegarkan kembali pengetahuan mereka tentang Pachamama. Setelah penegasan kembali tentang materi Pachamama, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan poster digital dan video kreatif oleh siswa/siswi kelas 8 yang telah terbagi menjadi 2 kelompok kerja. Setelah selesai, seluruh anak menutup dinamika aktivitas selama 1 hari dengan berefleksi.

Di hari terakhir dalam tiga hari pengembangan diri siswa/siswi, tepatnya pada Kamis, 11 Desember 2025, siswa/siswi kelas 7 mengikuti kegiatan Pachamama, setelah mengikuti pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS dan pemberian materi OCSEA di hari - hari sebelumnya. Pengenalan materi Pachamama pada siswa/siswi kelas 7 dibuat lebih dalam dan padat daripada materi bagi kelas 8 sampai 9, wajar bagi mereka yang masih baru dengan materi Pachamama. Dengan pengenalan materi ini, diharapkan seluruh anak bisa meninggalkan kebiasaan negatif yang mereka bangun saat masih SD, dan melakukan pertobatan ekologis. Setelah pengenalan materi Pachamama, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan mozaik dengan daun kering dan poster di kertas manila oleh siswa/siswi kelas 7 yang telah terbagi menjadi 2 kelompok kerja. Setelah selesai, seluruh anak menutup dinamika aktivitas selama 1 hari dengan berefleksi.
Dari kegiatan Pachamama banyak nilai hidup yang didapatkan oleh siswa/siswi khususnya totalitas, cinta dan belas kasih, serta tanggung jawab yang dituliskan beberapa siswa dalam refleksinya. Mereka mulai menumbuhkan kesadaran ekologis dengan berkomitmen melakukan berbagai aksi nyata, contohnya Nathan, salah satu siswa kelas 9B yang berkomitmen untuk lebih peduli pada lingkungan dengan mengurangi penggunaan AC dan Timothy, salah satu siswa kelas 9C yang berkomitmen untuk mulai membuang sampah pada tempatnya sekaligus mengurangi sampah plastik / kemasan, dan banyak anak lainnya yang memiliki komitmen positif. Tumbuhnya kesadaran ekologis pada seluruh siswa harus ditiru oleh masyarakat dunia untuk mengembalikan bumi yang suci dan bersih dari pencemaran lingkungan
Penulis: Benedikto, 9E/4