Surabaya, Kampus Ursulin—Sanmaris, Rabu (22/10/2025) Para murid kelas 9 SMP Santa Maria melaksanakan kegiatan live in profesi dengan berkunjung ke tempat-tempat profesi yang telah dipilih oleh sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membuka wawasan semua murid tentang profesi yang diinginkan dan juga dapat lebih mempersiapkan masa depan yang ingin dicapai dan diwujudkannya. Dari semua tempat kunjungan profesi, kami memilih berkunjung ke restoran yang bernama Selera Sulawesi, yang terletak di Ruko Taman Gapura C15 Gwalk Citraland Surabaya untuk mengetahui lebih dalam tentang apa saja yang persiapkan bila kami ingin menjadi seorang chef.

Setibanya di Restoran Selera Sulawesi kami disambut dengan penuh hangat dan ramah oleh Bapak Johan selaku owner restoran tersebut. Bapak Johan meminta kami untuk memesan makanan yang disediakan dalam menu restoran untuk kami cicipi rasanya. Sambil mencicipi makanan, kami mewawancarai Pak Johan. Beliau mendirikan Restoran Selera Sulawesi pada tanggal 21 April 2021. Pada kesempatan ini pula kami bertanya tentang cara menghadapi pelanggan yang merasa bahwa rasa masakan restoran kurang sesuai dengan selera lidah mereka. Untuk pertanyaan tersebut, Bapak Johan mengatakan bahwa diperlukan dan dimilikinya standar rasa makanan sehingga rasa dan selera yang diinginkan pelanggan dapat terpenuhi dan terjaga rasa enaknya,
“Jika pelanggan bilang keasinan maka saya sediakan kecap, jika kurang asin maka saya sediakan garam,” ungkap Bapak Johan menambahkan penjelasannya sekaligus bercerita suka dukanya mengelola restorannya dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Dibalik kesuksesannya itu ternyata Bapak Johan memiliki latar belakang yang menarik. Kami terkejut ketika mengetahui bahwa ternyata pendidikan terakhir Beliau ialah tingkat SMA, namun Beliau memiliki kemauan belajar yang kuat khususnya di bidang kuliner dan semuanya dipelajari secara otodidak dari nol.
Dari kunjungan live in profesi ini kami menjadi mengetahui dan memahami bagaimana seorang koki bekerja, mengatasi masalah, serta sampai cara memperhitungkan keuntungan atau takaran dari makanan yang akan dibuat dan disajikan ke pelanggan. Selama berkunjung kami merasa senang karena Bapak Johan dengan sabar menjelaskan tentang bagaimana menjadi koki yang baik dan menjawab semua pertanyaan yang kami berikan.
Melalui kegiatan ini, kami mendapatkan nilai-nilai Serviam yaitu kedisiplinan, komitmen, tepat waktu, sabar, dan pantang menyerah. Selain itu, nilai profesionalisme, integritas, dan tanggung jawab adalah nilai terpenting pula yang kami peroleh. Ketiga nilai tersebut menjadi pegangan utama bila kelak menjadi chef bahwa untuk membuat dan menyajikan makanan tidak boleh asal-asalan karena akibatnya masakan itu menjadi tidak layak untuk disajikan ke pelanggan.
(Penulis: Jessica Dewindya Putri, 9B/13)\