Surabaya, Kampus Ursulin—Sanmaris, Rabu (22/10/2025) saya bersama 9 anak lainnya melaksanakan live in profesi arsitek. Live in dilaksanakan dalam kediaman Bapak Rusli yang berada di Villa Bukit Mas, Surabaya. Live in profesi arsitek diselenggarakan untuk mengenal lebih jauh dan mendalam akan profesi yang kami inginkan. Bersama total 10 anak yang didampingi oleh Bapak Bernard, kami belajar tentang profesi arsitek bersama Bapak Rusli sebagai narasumber kami.

Setelah disambut dengan hangat, kami diajak masuk ke dalam ruang tengah rumah lamanya dan berbincang sebentar dengan Bapak Rusli. Beliau menjelaskan beberapa hal dasar mengenai arsitektur, agar kami mengenal terlebih dahulu akan arsitektur. Setelah penjelasan dan berdiskusi bersama, kami diajak untuk mengelilingi kediaman Beliau. Sambil mengelilingi rumahnya, Bapak Rusli menjelaskan hal yang lebih mendalam akan arsitek. Beliau sengaja tidak mengajak kami ke kantornya, karena beliau ingin kami merasakan secara langsung hasil Arsitektur. Penjelajahan ini berakhir di basement. Di basementnya, kami melakukan QNA. Kami membahas banyak hal, dimulai dengan tips dari Bapak Rusli kepada kita, suka dan duka menjadi arsitek, hingga pembelajaran hidup dari beliau. Seluruh kegiatan ini ditutup dengan kita kembali ke ruang tengah rumah lamanya dan makan siang bersama.

Dari kegiatan ini, saya mempelajari banyak sekali hal dan ilmu baru. Tentu, saya memperluas wawasan saya akan dunia arsitek. Selama live in profesi, Beliau telah memberikan kami tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar mampu menjadi arsitek hebat. Seperti, seorang arsitek harus mampu mengabulkan impian bangunan dari client, membangun suasana seperti yang client inginkan, hingga menyesuaikan bangunan yang nyaman sesuai dengan kondisi sekitarnya. Di luar dunia arsitektur, saya juga belajar banyak nilai kehidupan dari beliau. Saya belajar bahwa untuk sukses, saya harus menemukan passion saya dan benar-benar mencintai passion saya. Beliau berkata, “Orang yang mencintai pekerjaannya, itulah orang yang berhasil”. Saya juga termotivasi untuk terus belajar dan lebih rajin lagi, demi menggapai cita-cita saya.

Saya berharap dengan kegiatan live in profesi arsitektur ini bukan hanya sekedar mengunjungi dan bertemu dengan narasumber, namun sebagai sarana menggapai cita-cita. Semoga dengan kegiatan ini bisa membuat kami mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk menjadi arsitek serta bisa meningkatkan semangat kita demi meraih cita-cita.

(Penulis: Vincentia D. Adiningtyas, 9A/30)