Kampus Ursulin Surabaya—Selasa (26/3/2024) Bertempat di MTsN 1 Surabaya diselenggarakan kegiatan untuk menyambut kunjungan Delegasi UNICEF Internasional dengan mengundang perwakilan dari berbagai sekolah untuk mempresentasikan hasil program dalam menangani dan mencegah kasus OCSEA. Dalam kesempatan ini SMP Santa Maria Surabaya mendapat kesempatan untuk mempresentasikan hasil program kerjanya dengan mengajukan 3 perwakilan yaitu Agnes, kelas 8, Colin dan Felicya, kelas 7. Acara ini merupakan kesempatan yang langka dan berharga bagi para siswa dan siswi untuk terlibat dalam forum global yang dipandu oleh UNICEFdengan tujuan untuk menggabungkan perspektif lokal dengan isu-isu mengenai OCSEA serta menciptakan lingkungan yang inklusif dan beragam. 

Saat tiba di MTsN 1 Surabaya, kami disambut oleh Duta Insan dari berbagai sekolah, lalu kami berkenalan dan membagikan pengalaman kami bersama. Selanjutnya, kami berjumpa dengan berbagai perwakilan UNICEF dari berbagai negara, seperti : 

Ms. Shema Sen Gupta sebagai Direktur Bagian Perlindungan Anak Kantor Pusat UNICEF New York, 

Ms. Rachel Harvey sebagai Penasihat Perlindungan Anak di Kantor Regional UNICEF Bangkok, 

Ms. Millen Kidane sebagai Kepala Bagian Perlindungan Anak UNICEF Indonesia, 

Ms. Astrid G. Dionisio sebagai Spesialis Perlindungan Anak UNICEF Indonesia, dan 

Ms. Kinanti Pinta sebagai Spesialis Komunikasi UNICEF Indonesia. 

Pastinya kami tidak ingin melewatkan kesempatan berharga ini, maka kami juga berbincang-bindang dengan perwakilan UNICEF ini. Kami juga berjumpa dengan Bapak Arie Rukmantara selaku Ketua UNICEF Jawa-Bali, Ibu Yugi, Ibu Ninis, Ibu Dita, dan Ibu Naning dari PLATO dan UNICEF. Teman-teman dari MTsN 1 Surabaya telah mempersiapkan sambutan bagi kami dan perwakilan UNICEF dengan berbagai penampilan dan lagu oleh teman-teman kami dari MTsN 1.

Sesudah mengikuti acara pembukaan, perwakilan dari setiap sekolah memiliki kesempatan untuk menyampaikan presentasi mereka mengenai program kerja yang sudah diterapkan dalam sekolah mereka. Ada yang memilih untuk menampilkan drama, sementara ada yang memilih story telling dan beberapa lagi menyampaikan materi dengan pendekatan yang inovatif dan informatif. Tidak hanya sebagai ajang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, acara ini juga menjadi platform untuk menghargai kontribusi setiap sekolah. Penyerahan penghargaan dilakukan untuk menghormati upaya mereka dalam mewujudkan tujuan bersama dalam mendukung misi UNICEF dan membuat sekolah yang ramah anak. Keterlibatan mereka dalam acara ini tidak hanya sebagai representasi sekolah mereka masing-masing, tetapi juga sebagai wakil dari generasi masa depan yang peduli akan isu-isu OCSEA. 

Kami mempresentasikan berbagai hal yang sudah kami lakukan untuk mencegah OCSEA di SMP Santa Maria Surabaya, seperti partisipasi dalam Safer Internet Day, peringatan Hari Anak, sosialisasi OCSEA untuk kelas 7, 8, dan 9 dan berbagai kegiatan lainnya. Kami juga menampilkan video recap sebagai bentuk dokumentasi atas berbagai kegiatan yang sudah kami lakukan untuk melawan OCSEA. Setelah mempresentasikan gagasan dan pengalaman kami, dilanjutkan dengan kesan dan saran dari perwakilan UNICEF, yaitu Ms. Shema. Beliau memberi kesan dan pesan kepada seluruh orang yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Beliau mengapresiasi kerja keras siswa-siswi dalam mencegah OCSEA di Indonesia dan berharap semoga ke depannya semakin banyak anak di Indonesia yang semakin mengerti akan isu OCSEA dan mampu menanggulangi OCSEA di Indonesia. Kemudian, sekolah kami diberi penghargaan sebagai Sekolah Bebas OCSEA dan diwakili oleh Pak Kus, konselor SMP Santa Maria Surabaya. Setelah semua rangkaian kegiatan telah berakhir, kami memberikan salam kepada orang-orang di MTsN 1 Surabaya. Acara ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi para siswa untuk berekspresi dan belajar bahkan juga membantu meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya kerjasama global dalam menangani tantangan-tantangan kemanusiaan di dunia saat ini.

Penulis : Agnes 8B, Colin 7C, Felicya 7E

Video :