News &
Updates

News Image

Share

Guru Yang Mendalam Bersama Firman Tuhan Yang Hidup dan Menghidupi
21 Juni 2024

Kampus Ursulin Surabaya - Jumat (21/6/2024) di ruang kelas 7C guru-guru bersama Bapak Ronald mendalami kembali peran guru di era revolusi industri 4.0 dan menyongsong revolusi industri 5.0. Kegiatan berslogan “ aku kudu piye? “ dalam menghadapi dan menyikapi perkembangan jaman dan pendampingan pada peserta didik secara tepat. Kegiatan diawali dengan menghadirkan Roh Kudus dengan pendarasan doa dan pujian. Terdengar alunan suara orgen yang mengiringi setiap doa dan pujian yang semakin syahdu sehingga semakin khusuk doa dan pujian didaraskan. Guru-guru di SMP Santa Maria Surabaya kembali diulik situasi dunia yang sedang berubah yang dimulai dengan menengok sejenak perjalanan revolusi Industri 1.0, 2.0, 3.0 dan 4.0 yang sedang dialami saat ini. Perubahan dunia saat ini yang begitu cepat juga harus diserta perubahan paradigma, terutama perubahan paradigma guru dalam mendampingi peerta didik yang sangat lekat dengan digitalisasi dan berbagai kemajuan yang ada. Generasi Z dan generasi alpha yang dihadapi para guru saat ini harus disertai dengan cara pendekatan dan metode yang tepat sehingga generasi saat ini mampu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman.

Kompleknya persoalan saat ini yang dihadapi para guru dalam mendampingi peserta didik dapat teratasi dengan baik apabila setiap pribadi mampu menyertakan Tuhan dalam setiap Langkah. Setiap pribadi mampu melekatkan setiap Langkah hidupnya dengan firman Tuhan pasti akan selamat’ kata Pak Ronald. Ya sebuah ungkapan untuk selalu mengajak para guru. Kembali pada setiap semangat dan panggilan sebagai guru selalu menyertaikan firman Tuhan dalam setiap langkahnya. Pribadi yang matang dihadapan Tuhan dan sesame yaitu pribadi yang mampu menjadikan firman Tuhan sebagai dasar hidup dan dasar pengambilan Keputusan. Pak Ronald mengajak para guru untuk masuk pada kedalaman diri berani masuk ke tempat yang lebih dalam (duc in altum). Kemendalaman diri akan menuntun setriap orang dalam memaknai setiap sapaan dan panggilan Tuhan di dunia ini. Menjadi guru merupakan panggilan dari Tuhan untuk terus mengembangkan karya-karya Tuhan di dunia.

Menjadi pribadi yang mendalam dengan semangat duc in altum menjadi cara untuk terus mengolah diri secara pribadi dengan terus bersyukur atas peristiwa yang sedang dan pernah dialaminya. Kemendalaman diri dengan terus menyertakan firman Tuhan yang dijadikan sebagai pijakan dalam pengambilan keputusan-keputusan hidup menjadi komitmen yang harus diperjuangkan. Sapaan Tuhan yang selalu hadir dengan berbagai ragam peristiwa hidup harus dimaknai dengan positif sehingga menjadikan pribadi yang semakin kuat dengan mengedepankan olah hati (rasa), olah nalar dan olah kehendak sehingga semakin memuliakan kehendak Tuhan. Pak Ronald kembali mengajak semua guru untuk mensyukuri seluruh perjalanan dan peristiwa hidup yang dialami bahwa kita merupakan kepanjangan tangan Tuhan, kita sedang dipakai Tuhan untuk menjalankan karya keselamatannya di dunia ini.

Kegiatan ini semakin meneguhkan para guru dalam menjalani panggilan sebagai guru yang dipakai Tuhan dalam mengukir jiwa-jiwa muda supaya tumbuh berkembang dan berbuah sesuai kehendak Tuhan. Sungguh kegiatan ini sangat luar biasa dan menggembirakan, sebuah kegiatan pendalaman pengolahan diri dan pendalaman iman yang disajikan secara menarik yang disertai dengan sharing-sharing yang sangat inspiratif dari narasumber mapun dari rekanrekan guru yang lain. Kegiatan ini menambahkan wawasan dan inspirasi bagi para guru dalam menyikapi situasi saat ini. Pengolahan diri yang bersumber dari firman Tuhan yang hidup dan menghidupi sehingga menjadi kekuatan moral dan iman para guru. Kedepannya dengan kegiatan semacam ini akan semakin memperdalam pengolahan diri dan iman para guru sehingga semakin matang dan tajam secara spiritual, sosial dan emosional. Kedalaman para guru tentunya juga akan berdampak pada out put dan out come peserta didik yang dipercayakan orang tua di SMP Santa Maria Surabaya. Ya, kita dipanggil untuk melakukan hal-hal besar melahirkan generasi muda yang tumbuh dan berkarya menjadi orang-orang besar. “At maiora natus sum", aku dilahirkan untuk melakukan hal-hal yang lebih besar dengan menjadi guru yang matang dan inspiratif. Kita dipanggil Tuhan untuk menjadi guru-guru yang besar, the great teacher dengan selalu menyertakan firman Tuhan yang hidup dan selalu berpegang pada Tuhan. Salam SERVIAM dan salam pembaharu- (penulis, Martinus Eko)