Surabaya, Kampus Ursulin - Sanmaris. Jumat (21/03/2025) SMP Santa Maria, kedatangan tamu dari Konsultan UNICEF, yaitu Karen Holly dan Karen Mueller dari Afrika Selatan. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Forum Anak, Duta INSAN, serta Duta INSAN Kelurahan.  
Kegiatan diawali dengan penyambutan hangat oleh Pengurus OSIS yang berbaris sebagai pagar betis. Setelah itu, para tamu disambut oleh pembawa acara, Thevi dari kelas 7C dan Valerie dari kelas 7E. Suasana semakin meriah dengan penampilan seni jaranan dari siswa kelas 7 serta persembahan musik dari tim orkestra SMP Santa Maria Surabaya. "Saya senang karena bisa main gitar di depan tamu-tamu dari UNICEF ini."  ungkap Vino salah satu anggota orkestra.
Setelah penyambutan dipendopo, para tamu menuju Aula lantai 4 untuk mengikuti sesi utama. Di aula, tamu disambut oleh MC Patricia dan Cliff, keduanya dari kelas 8D. Acara dimulai dengan sambutan dari Bu Martha. Setelah memberikan sambutan, beliau memberikan kenang-kenangan untuk para tamu. 

Dalam sesi presentasi praktik baik, perwakilan Duta Insan (Duta Internet Sehat dan Aman)SMP Santa Maria Surabaya mempresentasikan praktik baik yang telah dilakukan oleh siswa-siswi. Presentasi ini disampaikan oleh Cilla dari kelas 8C, Agnes dari kelas 9A, dan Alexa dari kelas 8E. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah komik edukatif bertema OCSEA (Online Child Sexual Exploitation and Abuse) bernama OCOMIC, yang juga dapat diakses melalui akun Instagram @dutainsan.smpsanmarsby.  
Selain dari Duta Insan SMP Santa Maria, juga ada perwakilan dari SMPN 1, Kak Raka, juga turut membagikan praktik baik dari sekolahnya dengan cara yang unik dan menarik. Ia melakukan storytelling menggunakan boneka sebagai media penyampaian pesan. Dengan teknik bercerita yang interaktif, Kak Raka mampu menyampaikan isu OCSEA dengan cara yang lebih mudah dipahami dan menarik bagi peserta yang hadir.  

Setelah sesi presentasi, acara dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) yang dipimpin oleh Bu Naning. Dalam sesi FGD ini, peserta berdiskusi lebih dalam mengenai isu OCSEA di Indonesia, khususnya di Surabaya. Para peserta juga berkesempatan untuk berbagi pengalaman dan wawasan dengan perwakilan UNICEF, memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan digital yang aman bagi anak-anak.  

Pukul 11.30 sesi FGD selesai. Acara kemudian ditutup secara resmi oleh MC, dan istirahat. Sebagai penutup, para peserta dan tamu berfoto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan ini.  
Melalui kegiatan ini, diharapkan upaya pemberantasan OCSEA semakin nyata dan terwujudnya lingkungan yang lebih aman serta sehat bagi anak-anak di seluruh Indonesia.  

"Together for a Better Internet, Together We Thrive!"

Penulis :
Carolina Nikita Dharmawan 8D/04 dan Patricia Irene Wijono 8D/20