News &
Updates

News Image

Share

Berat Salib dan Beratnya Dosa Kita, Dipikul Oleh-Nya
22 Maret 2024

Kampus Ursulin Surabaya – Jumat(22/3/2024) pelaksanaan ibadat Jalan Salib dalam rangka masa prapaskah tahun 2024. Ibadat jalan salib ini dilaksanakan di aula lantai 4 yang diikuti oleh seluruh peserta didik, guru dan karyawan. Ibadat jalan salib jumat minggu akhir sebelum memasuki masa pekan suci secara khusus dengan visualisasi.

Pengurus OSIS periode 2024-2025 berkolaborasi dengan tim pastoral sekolah menyiapkan semua kebutuhan kegiatan ibadat visualisasi jalan salib ini. Mulai dari pra pelaksanaan saling berdiskusi untuk menuangkan ide dan gagasan teknis jalan salib. Berbagai macam pendapat, akhirnya jalan salib dilakukan secara visualisasi. Kemudian membagi tugas ada yang membuat naskah, menyiapkan properti, menyiapkan lagu-lagu beserta musik gamelannya. Komitmen yang tinggi, setiap hari latihan agar dapat menampilkan yang terbaik.

Berkat daya juang dan kerjasama yang baik antar anggota OSIS, pelaksanaan visualisasi dapat berjalan lancar dalam suasana khidmat. Tampilan dengan kesederhanaan, para pemeran dapat memvisualkan seluruh perhentian dengan sangat apik. “Dalam ibadat jalan salib ini yang berbeda dan unik adalah memunculkan kearifan lokal dengan menggunakan iringan gamelan,” kata Martha, kepala sekolah, pada saat memberikan pesan-pesan rohani menjelang memasuki pekan suci.

Pengalaman iman yang didapatkan pada saat mengikuti kegiatan ini tentu berbeda satu sama yang lain. “Saya melayani di acara ini dengan mengambil peran paduan suara. saya mendapatkan pengalaman yang berharga yaitu mendapatkan berbagai tantangan dan kesulitan saat menyiapkan acara ini. Namun pada saat saya menjalankan tugas, saya menyadari betapa tidak sebanding dengan penderitaan yang Yesus alami,” kata Alea, salah satu tim paduan suara. Pengalaman memperagakan, merasakan saat jatuh dan bangun di rasakan oleh pemeran Yesus. “Badanku pegal, capek dan sakit saat memperagakan membawa salib. Saya merasakan secara nyata bagaimana rasanya terjatuh, dan setelah itu harus bangun untuk melanjutkan jalan. Dari sini aku belajar, saat jatuh, Yesus mengajarkan untuk segera bangkit, “ kata Adam, pemeran Yesus dalam visualisasi ini. Salib dalam visualisasi ini tentu sangat berbeda dengan salib asli yang di pakai untuk menyalibkan Yesus. Salib Yesus yang berat lambang beratnya dosa-dosa kita. Karena kasihnya, Yesus rela memikul hingga wafat dikayu salib. (bk)

 

Video :