News &
Updates

News Image

Share

"Aku, kita dan sesama" Live in Angkatan kelas 8 ke Desa Pentingsari, Sleman, Yogyakarta
16 Oktober 2024

Kampus Ursulin Surabaya – Selasa-Jumat (8-11/10/2024) Siswa siswi angkatan kelas 8 SMP Santa Maria Surabaya, melakukan kegiatan Live In di desa Pentingsari Jogjakarta. Kami berangkat mulai sekitar jam 6 pagi, lalu keberangkatan dimulai dengan doa rosario bersama di tiap kelas. Selama perjalanan menuju ke Jogja, suasana di bis sangat menyenangkan karena kami bercanda gurau dan bernyanyi bersama. Kami sampai di Jogja sekitar pukul 12 siang, kami disambut dengan hangat oleh warga Desa Pentingsari, setelah itu sehabis makan siang kami pergi menuju ke homestay kami masing masing, kami melakukan interaksi, berkenalan dengan Induk Semang kami sembari beristirahat. Pada malam hari kami berkumpul kembali di Pendopo, kami membuat kreativitas dalam membuat Janur dari Daun Pisang dan Wayang dari Rumput, saat waktu sudah menunjukkan pukul 9 kami kembali ke homestay kami masing masing, kami melakukan refleksi dan istirahat agar akmi siap mengikuti kegiatan di hari ke-2.

Hari kedua pun tiba, kami berkumpul di Pendopo pukul 7.30. Kegiatan diawali dengan absen dari tiap homestay, lalu kami mulai dengan agenda di hari ke-2. Agenda di hari ke-2 ialah kami pergi menangkap lele, membajak sawah, naik sapi, bermain bola lumpur dan pergi ke sungai. Tentu, saat melakukan semua kegiatan tersebut semua siswa dan siswi senang dan suasana di Desa Pentingsari meriah dengan teriakan dari siswa dan siswi yang banyak bermain dan takut dalam menangkap lele. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan istirahat, sehabis istirahat kami kembali melanjutkan agenda dengan mengolah kopi, jamur dan ubi. Banyak pengalaman yang belum pernah kami lakukan sebelumnya, tentu pengalaman baru tersebut akan selalu terkenang di ingatan kami. Sehabis agenda di siang hari selesai, kami melakukan bersih diri serta membantu Induk semang kami untuk membersihkan lingkungan sekitar rumah. Malam hari pun tiba, di hari kedua agenda ditutup dengan ronda malam dengan mengelilingi kampung untuk menjaga keamanan kampung di malam hari, Sehabis kegiatan ronda malam kami kembali ke homestay masing masing dengan berdoa rosario bersama dengan teman teman se-homestay, refleksi dan doa malam. Banyak sekali pelajaran dan nilai hidup yang dapat kami ambil dari hari pertama dan kedua. Tentu, kami tidak sabar untuk menjalankan hari ketiga dan hari keempat.

Memasuki hari ketiga, di hari ini kami pergi ke Keraton Yogyakarta. Kami diajak untuk mengelilingi Keraton dan dipandu oleh seorang tour guide yang merupakan salah satu abdi dalem Keraton. Kebetulan di sana sedang ada suatu pameran temporer akhir tahun yang bertajuk Parawa Iswari, Mahasakti Keraton Yogyakarta, sebuah pameran yang menampilkan bagaimana peran dan sumbangsih perempuan di lingkungan Keraton Yogyakarta. Melalui kunjungan ini, kami jadi lebih mengetahui budaya dari tempat lain dan bagaimana cara menyikapi perbedaan budaya yang ada. Sebelum kembali ke bus, kami menyempatkan diri untuk mampir melewati Gedung Agung Yogyakarta dan Benteng Vredeburg. Setelah mengunjungi Keraton dan melewati beberapa spot di Yogyakarta, kami pun kembali ke Desa Pentingsari untuk istirahat sebentar dan makan siang di homestay, kami juga kemballi ke Pendopo untuk membuat laporan dari kegiatan live in ini.

Di malam harinya, kami mengikuti kegiatan kenduri di Pendopo. Kenduri adalah suatu upacara adat yang sangat penting bagi masyarakat Jawa, di mana kita berkumpul, makan bersama untuk mengungkapkan rasa syukur kita kepada Tuhan, dan pada akhir acara, kami menyaksikan sebuah video rekap kegiatan live in dari hari pertama sampai hari ketiga. Malam ini menjadi malam yang sangat menyenangkan sekaligus mengharukan bagi kami semua. Tidak terasa, tiga hari tiga malam sudah kami lewati di Desa Pentingsari.

Hari keempat, kini saatnya kami pulang, kembali ke Surabaya. Banyak sekali pengalaman baru yang kami dapatkan selama tinggal di Pentingsari. Di hari terakhir ini kami berpamitan dengan induk semang kami masing-masing. Rasanya sedikit berat untuk meninggalkan Pentingsari, namun tetap saja kami harus kembali ke Surabaya. Kami masuk ke bus pukul 8.00, sebelum pulang, kami pergi ke pusat oleh-oleh. Perjalanan ke Surabaya ini juga diawali doa rosario seperti saat berangkat. Selama perjalanan, kami mendengarkan lagu, bersendau gurau bersama teman, dan tak lupa beristirahat karena perjalanannya cukup lama. Kami pun tiba dengan selamat di Surabaya sekitar jam 5, disambut dengan orang tua kami.

Kegiatan live in selama 4 hari 3 malam ini sangat mengesankan bagi kami. Banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang baru kami dapat. Semoga melalui kegiatan live in ini kami dapat lebih menghargai siapapun, dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Penulis : Brigita Alessandra Padmarini 8A-06 dan Priscilla Zenny Putri 8C-26