News &
Updates

News Image

Share

"Sanmar-Milikku-Milikmu-Milik Kita" Penguatan Spiritualitas Panggilan Pendidik
22 Juli 2024

Kampus Ursulin Surabaya – (Sabtu, 20/7/2024)Pengolahan diri merupakan proses mengarahkan tingkah laku pada diri seseorang agar mencapai kemandirian serta dapat menjalankan hidupnya secara produktif. Kegiatan ini sangat penting untuk mengembangkan dan mengarahkan sikap dan pola pikir sesuai dengan tujuan bersama. Untuk mewujudkan tujuan pengelolahan diri, SMP Santa Maria mengadakan kegiatan penguatan spiritualitas panggilan sebagai pendidik beserta dengan tenaga kependidikan dan penunjang yang bertempat di kelas VII E dengan pembimbing RD. Agustinus Tri Budi Utomo.
Romo Didik, panggilan akrabnya,  mengawali materinya dengan pemaknaan “Shalom’ yang berarti gambaran ideal dan cita-cita manusia untuk mewujudkan kasih Allah kepada sesama manusia. Selain itu, kata ‘Shalom’ juga berarti kerajaan surga di bumi yang penuh kedamaian, kesejahteraan,  dan tidak ada perpecahan. Setelah pemaparan makna Shalom, Romo Didik melanjutkan materinya dengan mengangkat kisah saat Yesus berjalan di atas air saat ada badai kencang sebagai gambaran perasaan manusia yang belum percaya dengan kuasa Allah dalam menyikapi berbagai tantangan dalam kehidupan yang disimbolkan oleh Petrus sebagai cerminan diri kita.
“Badai tersebut adalah perasaan kita yang sedang terombang – ambing karena perasaan buruk yang ada dipikiran kita. Perasaan buruk itu memancarkan sesuatu yang negatif, sebaliknya perasaan baik memancarkan sesuatu yang baik pula. Orang yang memiliki kepahitan, iri dengki, dan sering mengumpat akan merusak tubuhnya sendiri. Jika seseorang sudah terbebas dari pikiran dan perbuatan buruk maka segala macam penyakit pun akan hilang, “ ungkap Romo Didik.
Romo Didik menjelaskan pula tentang apa tepatnya perasaan kita hari ini. Mengambil dari roda perasaan Dr. Gloria Willcox, psikolog, bahwa ada enam perasaan utama yaitu marah, takut, sedih, kuat, gembira, dan damai. Dari enam perasaan itu akan dipecah lagi menjadi kelompok-kelompok kecil agar menemukan akar masalah perasaan kita. Kesadaran diri untuk mengelola emosi, kesadaran sosial, keterampilan hubungan sosial, dan pengambilan keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan merupakan keutamaan yang senantiasa untuk dihidupi dari waktu-waktu.
Mengakhiri materinya, Romo Didik, memberikan peneguhan dari Injil Yohanes 14 : 26 – 27: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikantidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” Damai sejahtera surga adalah Shalom yang harus kita tanamkan pada diri masing-masing agar memiliki perasaan yang tenang”. 
 

Penulis: Pizgi, bin7