News &
Updates

News Image

Share

LDKS : We Rise by Lifting Others
23 November 2023

Kami berangkat ke lokasi LDKS kurang lebih pukul 12.15 dan sampai pukul 14.15. Sesampainya di Sawiran, kami berbaris dan menuju ke camping ground dan menata barang di tenda. LDKS dibuka dengan ibadat pembuka dan dilanjutkan dengan upacara. Saya berinisiatif untuk menjadi petugas doa dalam upacara tersebut. Upacara seharusnya dilakukan di luar tenda, tetapi karena cuaca saat itu hujan deras kami harus pindah ke dalam tenda utama. Tidak semuanya akan berjalan dengan lancar sesuai rencana, maka kami harus mampu beradaptasi dengan cepat dan selalu berjaga-jaga.  Materi pertama struktur OSIS oleh Pak Kris. Sebelum melanjutkan penjelasan selanjutnya, kami mamiri bersama lalu kembali lagi ke tenda utama dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang pemimpin kristiani oleh Bu Retha. Untuk menjadi pemimpin kristiani, kita perlu menjalankan pilar-pilar kepemimpinan kristiani, seperti menjadi garam, terang, rela berkorban, dan mau melayani. Pemimpin kristiani memberi pengaruh positif ke sekitarnya, berkata dan melakukan perbuatan yang memancarkan cahaya kemuliaan Kristus, dan berpegang pada kebenaran. Sesi dilanjutkan dengan penjelasan tentang pemimpin sadar isu global oleh Kak Rebecca. Sebagai seorang pemimpin, kita harus peduli terhadap isu-isu di sekitar kita. Di sesi ini kami dibekali 3 pilar utama UNICEF, yaitu: (1) gaya hidup sehat, (2) aksi iklim, (3) keamanan dan pencegahan kekerasan. Kami dibagi dalam 6 kelompok dan kami diberi tugas untuk mendiskusikan tentang contoh-contoh isu salah satu 3 pilar utama UNICEF. 

Hari kedua lebih banyak aktivitas yang dilakukan. Hari dimulai dengan ibadat pagi. Saya mengajukan diri untuk menjadi petugas. Kegiatan dilanjutkan dengan senam pagi, kami membuat gerakan senam sendiri dengan lagu yang telah disiapkan oleh kakak-kakak panitia. Setelah itu kami sarapan dan dilanjutkan dengan outbond sesi 1. Di outbond sesi 1 ini kami bermain bersama kelompok masing-masing. Ada 6 pos, di pos pertama kami diberikan tantangan untuk menyeimbangkan sebuah bola diatas pipa, pipa harus berdiri tegak dengan menarik tali dan memasukkannya ke dalam sebuah wadah. Dari pos 1 ini, kami perlu memperhatikan kerjasama, komunikasi, dan kepekaan. Di pos kedua kami menyambungkan pipa dengan posisi zigzag, kami harus menyambungkan pipa dan menutup lubang di pipa agar air bisa mengalir masuk ke dalam botol. Agar dapat menyelesaikan misi ini kami perlu komunikasi yang baik dan ketelitian. Di pos ketiga kami dibagi menjadi kelompok buta tuli bisu kami berdiskusi siapa yang menjadi buta tuli bisu, setelah itu bisu memberikan instruksi kepada tulis melalui bahasa isyarat dan si tuli memberikan instruksi kepada buta untuk mengisi cangkir dengan air. Kami harus percaya kepada teman kami bahwa ia dapat mengarahkan dengan baik. Di pos keempat kami menebak kegunaan barang berbeda dengan kegunaan aslinya, kami harus cepat untuk memikirkan ide-ide kreatif. Di pos kelima kami merayap sambil membawa bola untuk dimasukkan ke wadah di akhir. Di pos keenam kami mengambil bola dengan posisi saling membelakangi, kami menggunakan stoking dan harus menarik 1 sama lain untuk mendapatkan bola dan dimasukkan ke ember. Dari outbond sesi 1 ini kami belajar untuk lebih peka, teliti, dan fokus. Berikutnya kami berbaris dan pergi ke desa di dekat Rumah Retret. Saya membantu Ibu Tami saat semi live-in. Dulunya Ibu Tami bekerja di Rumah Retret Sawiran tetapi sekarang sudah pensiun. Saya membantu Ibu Tami menyapu rumah, menyapu halaman, mencuci piring, memasak dan mengelap kaca. Sebelum kami kembali ke Rumah Retret, kami memberikan sembako ke induk semang kami sebagai tanda terima kasih. Sebagai seorang pemimpin, kita harus mampu membantu dan melayani orang lain tanpa pilih-pilih.

Kegiatan berikutnya adalah leadership. Kami diberi 3 buah segitiga dari bambu dan kami harus menjalankan segitiga bambu tersebut ke sebuah titik temu untuk dijadikan sebuah limas dan memasang bendera OSIS di atasnya. Kami dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing terdiri atas 2 kelompok LDKS. Untuk mendirikan segitiga bambu kami harus menarik segitiga agar seimbang, 1 orang berdiri di segitiga bambu dan menjadi komando untuk menggerakan segitiga bambu ke titik perkumpulan yang sudah ditentukan. Setelah waktu yang lama kami berhasil menuju ke titik perkumpulan, berhasil membuat sebuah limas dan menancapkan bendera OSIS di atas limas tersebut.

Hari ketiga, ada 2 orang PIC yang menuntun teman-temannya ke tempat yang sudah ditentukan oleh kakak-kakak panitia. Sesampainya di tempat tersebut kami diberikan giliran untuk berjalan sendiri melalui rute dan pos-pos yang sudah dibuat oleh kakak-kakak panitia. Di pos terakhir kami melalui labirin yang gelap, di labirin kami harus mencari pin OSIS dan keluar dari labirin. Kami harus teliti dalam mencari pin yang sudah diletakkan oleh kakak panitia serta berani melewati labirin yang gelap. Setelah keluar dari labirin kami pergi ke tenda utama dan membuat refleksi mengenai apa yang sudah kami lakukan dari hari pertama LDKS sampai hari terakhir LDKS.

Melalui LDKS ini saya belajar untuk bertanggung jawab, meningkatkan komunikasi, berintegritas, saling menghargai, dan terutama belajar menjadi seorang pemimpin. Saya sungguh bersyukur karena saya dapat merasakan pengalaman baru yang berkesan bagi saya. Setelah LDKS ini saya merasa bahwa saya dapat beradaptasi dengan lebih cepat, mandiri, dan peduli dengan sesama. Kedepannya saya akan berusaha menjadi seorang pemimpin yang baik, bertanggung jawab, dan siap melayani. 

( Oleh Priscilla Zenny Putri 7B/26 )

Sebelumnya saya tidak pernah membayangkan seperti apa itu LDKS. Ternyata setelah saya jalani, seru serta banyak sekali pengalaman berharga yang saya dapatkan. Yang saya lakukan bersama-sama teman calon pengurus OSIS antara lain Outbond pertama & kedua, dan semi live in .Dari kegiatan tersebut nilai yang saya dapatkan adalah melatih kekompakan, ketelitian, serta perduli terhadap sesama. Moment yang sangat berkesan bagi  saya  adalah proses pengambilan pin OSIS yang  dilaksanakan pukul 02.00 dini hari Dengan mata tertutup kami berjalan dari Camping ground menuju parkiran. Rasa takut, cemas dan khawatir bercampur aduk menjadi satu. Sambil membawa lilin, satu persatu berjalan menuju pos pertama. Disana saya membasuh kaki teman sambil dibacakan sebuah filosofi tentang kepemimpinan. Lanjut menuju pos kedua dijelaskan bahwa kopi tersebut melambangkan bahwa menjadi pemimpin kita akan  melewati berbagai halang rintang yang pahit untuk menuju sebuah kesuksesan. Saat di pos ketiga, kami memasuki sebuah labirin yang dimana kami ditugaskan untuk mencari pin OSIS. Awal - awal masuk saya tidak yakin dengan tantangan kali ini, saya merasa deg - degan dan takut karena tempatnya gelap,sempit dan banyak binantang seperti kelelawar, kecoak,dan tokek. Namun saya tetap berusaha memberanikan diri saya untuk menyelesaikan tantangan tersebut, dan dengan penuh perjuangan akhirnya  saya menemukan pin OSIS. Saya merasa sangat lega. Dari situ saya belajar bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah. Menjadi pemimpin harus mempunyai tekad yang kuat, pantang menyerah,berani dan percaya diri terhadap apa yang dilakukan. Saya akan terus belajar dan mengingat hal hal positif yang telah dilakukan pada kegiatan LDKS kali ini.

( Oleh Christabelle Adelia Listya Nugroho )

 

Foto-foto :

 

Video :