News &
Updates

News Image

Share

Kunjungi Kampung Edukasi Sampah, Cegah Kerusakan Bumi
17 Oktober 2023

Surabaya, Kampus Ursulin – Sanmaris, Sabtu (17/10/2023) Peserta didik kelas 7 mengadakan kunjungan ke Kampung Edukasi Sampah di Jl. Pesona Sekar  Gading No. 3, Plipir, Sekardangan, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kampung Edukasi Sampah ini dijadikan role model dalam pengelolaan sampah dan lingkungan bagi masyarakat, kader lingkungan, pengurus RT dan RW serta siswa sekolah mulai dari play grup hingga mahasiswa.
Pukul 07.30 wib peserta didik dan para guru pendamping tiba di lokasi kegiatan dan disambut dengan hangat oleh pengurus/pengelola kampung edukasi sampah. Sebelum mulai berdinamika, Kepala sekolah memberikan pesan dan motivasi untuk seluruh peserta didik agar mengikuti dan memperhatikan dengan baik semua penjelasan dari para narasumber. Kemudian pembagian 5 kelompok sesuai dengan kelasnya dan sesuai dengan yang telah disiapkan oleh narasumber. “Kelompok kami di jelaskan tentang pengertian sampah. Sampah yaitu sisa dari suatu barang baik padat maupun cair yang tidak dapat digunakan lagi dan dibuang,” kata Matthew Alvaro, salah satu peserta edukasi sampah.
Penjelasan narasumber dalam menyampaikan materinya sangat menarik dan mudah untuk dipahami. Dengan menunjukan contoh-contoh langsung peserta didik menjadi lebih mudah memahami materi. “Di kampung edukasi sampah, kita dapat mempelajari tentang macam-macam sampah, metode pengomposan. Sampah dibagi menjadi 4, yaitu, Organik, Anorganik, B3, dan Residu. Sampah Organik yaitu sampah yang mudah terurai. Contohnya adalah daun-daunan, sisa makanan, kotoran hewan. Tempat sampah organik berwarna hijau. Sampah Anorganik yaitu sampah yang tidak mudah terurai. Contohnya adalah plastik,styrofoam,botol plastik. Tempat sampah anorganik berwarna kuning. Sampah B3 yaitu sampah yang berbahaya dan beracun.  Contohnya adalah obat-obatan, baterai, dan bola lampu. Tempat sampah B3 berwarna merah. Sampah Residu yaitu sampah yang tidak bisa digunakan kembali. Contohnya adalah tisu, bekas puntung rokok, dan popok bayi.  Tempat sampah residu berwarna hitam,” tambah Ignatius Kevin Christiano Bingadi.
Terdapat tiga metode pengomposan secara organik, yaitu Pengomposan Takakura Kompos Takakura adalah salah satu cara pembuatan kompos dengan mendaur-ulang sampah organik dapur. Pengomposan biopori adalah pengolahan sampah organik menjadi kompos atau pupuk padat dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme pengurai. Pengomposan Tong aerob adalah salah satu metode pengomposan yang memerlukan sirkulasi udara untuk mempercepat proses penguraian bahan organik menjadi kompos, tambah Rochellyn Fernanda Wibisono berdasarkan informasi yang didapatkan dari narasumber.
Belajar pengolahan sampah langsung di Kampung Edukasi Sampah ini, peserta didik terlihat menikmati dan senang. Peserta didik dapat memperoleh banyak manfaatnya. Peserta didik diajak untuk berinovasi dalam memanfaatkan barang yang tidak dipakai namun masih bisa dimanfaatkan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah sebagai upaya untuk merawat bumi. Ayo jaga dan rawat bumi yang kita tempati saat ini untuk kehidupan yang akan datang.

(Penulis : Madeleine Aliza Ceinwen dan Christabelle Adelia Listya Nugroho)

 

Foto-foto :

Video